Pertemuan Forum pohon Langka Indonesia

Forum Pohon Langka Indonesia melaksanakan pertemuan rutin di Gedung PIKA KLHK Bogor. Sebagai wadah untuk berkordinasi serat mensinergikan kegiatan-kegiatan dari masing-masing lembaga maupun individu.

Hadir pada pertemuan secara offline Prof. Dr. Tukirin Partomihardjo (Ketua FPLI), Bapak Wiratno (Staff Ahli Menteri Lingkungan Hidup), Prof. Dr. Enny Sudarmonowati (BRIN), Dr. Iwan Hilwan (IPB), Bapak Darmawan, Dr. Iyan Robiansyah (BRIN), Enggal Primananda (BRIN, Aulia Hasan (BRIN, Hendra Helmanto (BRIN),  Mokhamad Nur Zaman (FPLI).

Selain dihadiri secara offline, ada juga anggota yang bergabung melalui saluran zoom meeting.

Survey inventarisasi Dipterocarpaceae Pulau Mursala dan sebaran populasi Lagan Bras (Dipterocarpus cinereus) di Pulau Mursala, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara

Pada Agustus 2018, FPLI bekerjasama dengan Kebun Raya Bogor – LIPI, telah melakukan inventarisasi pohon suku Dipterocarpaceae (meranti-merantian) sekaligus mencatat sebaran populasi awal dari Lagan Bras (Dipterocarpus cinereus) di Pulau Mursala, Sumatera Utara. Hasil inventarisasi tercatat sebanyak 25 spesies Dipterocarpaceae di Pulau Mursala. Sebanyak 20 jenis diantaranya masuk dalam kategori terancam punah (rawan, genting dan kritis) dalam daftar merah IUCN. Dari hasil temuan tersebut, tercatat pula individu Lagan Bras sebanyak 160 individu dengan hanya 30 individu diantaranya merupakan pohon dewasa. Survey ini juga melibatkan staf dari Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) IX Pandan, dari Dinas Kehutanan Sumatera Utara. Kegiatan ini atas dukungan dari lembaga donor Muhammad Bin Ziyad (MBZ) dan Global Trees Campaign (GTC). 

Penyusunan strategi konservasi Plahlar (Dipterocarpus littoralis) dan pohon langka Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah

Pada Desember 2018, FPLI bekerjasama dengan Save Our Nusakambangan Island (SONI) dan Biologi SATU UIN Sunan Kalijaga Yogkakarta, menggelar Lokakarya “Perancangan strategi konservasi spesies pohon langka Nusakambangan” di Cilacap. Tuan rumah Lokakarya ini adalah Resort KSDA Cilacap dan Pemkab Jawa Tengah. Lokakarya dihadiri oleh 63 peserta dari beragam latar belakang mulai dari instantsi pemerintah, otoritas keilmuan (LIPI), universitas, NGO dan kelompok masyarakat, hingga swasta. Lokakarya bertujuan untuk merancang strategi konservasi spesies pohon langka Pulau Nusakambangan, termasuk spesies endemik Plahlar (Dipterocarpus littoralis). Selain Plahlar, pohon langka lain yang tumbuh di hutan Nusakambangan yaitu: Shorea javanica, Anisoptera costata, Sindora javanica, Afzelia javanica, Gonystylus macrophyllus, Bischofia javanica, Lithocarpus platycarpus, Prunus adenopoda, Schefflera fastigiata, dan Hopea sangal 

Dari hasil lokakarya, didorong kerjasama lintas-sektoral antara pemilik wilayah dalam hal ini KemenKumHam untuk Lapas Nusakambangan, dan pengelola kawasan seperti KLHK untuk kawasan Cagar Alam Nusakambangan, PT. Lafarge-Holchim, dan para peneliti serta pegiat konservasi untuk bersama-sama melakukan aksi konservasi di Nusakambangan. Beberapa program utama yang digagas diantaranya penelitian lanjutan untuk populasi dan distribusi serta ancaman, program perbanyakan baik secara vegetatif stek maupun pembibitan dan anakan cabutan alam hingga restorasi dan koleksi ex situ di taman-taman kehati.  Butir-butir rencana aksi dan program yang telah disepakati para pihak ini kemudian dirancang ke dalam formulasi strategi konservasi  pohon langka menggunakan metode theory of change, serta merunut pada materi strategi dan rencana aksi konservasi nasional untuk 12 jenis pohon langka Indonesia. 

Survey populasi dan Sebaran Plahlar Nusakambangan (Dipterocarpus littoralis) di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah

Pada 2017, FPLI bekerjasama dengan Fauna & Flora International – Indonesia Programme dan Biologi SATU Universitas Islam Negeri Yogyakarta Sunan Kalijaga, telah melakukan survey sebaran dan populasi Plahlar Nusakambangan (Dipterocarpus littoralis) di bagian timur, tengah dan barat Pulau Nusakambangan, di luar kawasan Cagar Alam. Hasil survey tersebut ditemukan 110 individu Plahlar dengan 2 individu diantaranya merupakan pohon dewasa. Sebaran populasi Plahlar ini mengumpul di Nusakambangan bagian barat. Hasil ini menambah catatan baru hasil temuan Kebun Raya Bogor 2012 dan BKSDA-FFI 2014, di kawasan Cagar Alam Nusakambangan. Dari hasil temuan-temuan tersebut, diketahui sejauh ini individu dewasa Plahlar sebanyak 48 individu. Hasil survey ini berkontribusi pada pemutakhiran penilaian status konservasi nya pada daftar merah IUCN.

Sayembara Nasional Menulis Populer dan Talkshow Bertema “Pohon Langka Melawan Punah

Pada November 2017, FPLI bekerjasama dengan Komunitas Tambora Muda dan Perpustakaan Nasional menggelar talkshow bertema “Pohon Langka Melawan Punah”. Dalam talkshow ini dibahas mengenai spesies-spesies pohon langka dan terancam punah di Indonesia dan bagaimana kondisinya saat ini. Narasumber yang mengisi talkshow ini yaitu: 

  1. Prof. Dr. Tukirin Partomihardjo, Ketua Forum Pohon Langka Indonesia  
  1. Dr. Iyan Robiansyah, Peneliti Pohon Langka Kebun Raya Bogor – LIPI  
  1. Hanif Wicaksono, pegiat pelestarian pohon buah langka Kalimantan 
  1. Harun Mahbub, jurnalis liputan6.com 

Dalam diskusi yang berkembang, diketahui bahwa 487 spesies pohon Indonesia masuk kategori terancam punah dalam daftar merah IUCN. Selain itu, 12 spesies pohon telah diusulkan oleh FPLI sebagai pohon prioritas konservasi. Di sisi lain, kendal amengenai pohon langka ini adalah minimnya informasi dan data mengenai populasi dan biologinya, sehingga dibutuhkan banyak peran peneliti muda untuk melakukan penelitian ini. Hanif Wicaksono memberikan inspirasi nyata dalam pelestarian pohon buah langka oleh masyarakat dan berpesan bahwa siapa saja dapat membantu untuk pelstarian pohon langka. Harun Mahbub dalam kesempatan ini memberikan gambaran bahwa perlu peran media untuk men-sosialisasikan pohon-pohon langka ini dan upaya konservasinya. Di sela kesempatan tersebut juga, Harun memberikan tips-tips bagaimana untuk mengarusutamakan isu ini melalui media sosial.  

Kegiatan talkshow ini sejatianya merupakan bagian penutup dari kegiatan sayembara nasional menulis populer bertema “Pohon langka, terancam punah dan endemik Indonesia” yang diselenggarakan atas kerjasama FPLI, Tambora Muda, Fauna & Flora International (FFI) dan KLHK. Dari Agustus hingga Oktober 2018, sebanyak 176 naskah masuk ke panitia, dan didapat 6 pemenang yaitu: 

Juara 1: Panji Gusti Akbar  

Judul tulisan: Durian Burung: Pesta Kuliner Penghuni Hutan Sumatra  

Juara 2: M. Mario Hikmat Anshari  

Judul tulisan: Melestarikan Eboni Hitam Lewat Lubang Jarum  

Juara 3: Abdullah Faqih  

Judul tulisan: Memori Pohon Cendana dan Peradaban Masa Silam  

Juara Favorit 1: Vidya Ayuningtyas  

Judul tulisan: Penghuni Terakhir Nusakambangan  

Juara Favorit 2: Ichvan Sofyan  

Judul tulisan: Memoar di Repong Damar: Harmoni Aspek Ekologi, Ekonomi, dan Budaya  

Juara Favorit 3: Anisa Ramadhani, Arum Eka Arta Meiza, Ria Resti Ayu  

Judul tulisan: Durio kurtejensis: Durian Unik dari Tanah Borneo yang Rawan Punah 

 

 

Lihat tulisan lain mengenai kegiatan ini di: 

https://www.mongabay.co.id/2018/12/10/kepedulian-kita-pada-pelestarian-pohon-masih-rendah/  

https://news.detik.com/berita/4315022/makan-buah-langka-lidah-hanif-wicaksono-mati-rasa  

https://www.publikreport.com/kepedulian-kita-pada-pelestarian-pohon-masih-rendah/